UNDER MAKE OVER ^^

Welcome at Valdi Dwirama (ID) blogs ! ^^ (15)



Senin, 09 Januari 2012

2PM Hands Up Photo Album

This is 2pm 2nd Album "HANDS UP" Photo ALbum and Poster .
Enjoy ....

There are 13 tracks , in they albums .




Jumat, 06 Januari 2012

God of Study Episode 3


Sinopsis/Recap God of Study Episode 3
Seok Ho meninggalkan sekolah dan menuju suatu tempat dan sampai di sebuah rumah. Ia melihat papan nama di depan rumah itu. Ia menarik napas dalam-dalam dan mengelap keringatnya (seperti ketakutan). Tiba-tiba beberapa orang anak kecil keluar dari rumah itu dengan berlarian dan menangis. Ternyata mereka habis dihukum oleh seorang pria tua (yang ternyata adalah guru mereka). Pria tua itu keluar dan berteriak memanggil anak-anak yang sudah kabur.
Di lain pihak, para murid kelas khusus menjadi cemoohan murid-murid yang lain. Karena kesal, Baek Hyun menendang mereka dan mengatakan pada mereka agar jangan mengganggu murid kelas khusus lagi. Murid kelas khusus ditugaskan oleh Seok Ho untuk mengerjakan soal-soal matematika sekolah dasar (SD). Guru-guru melaporkan ini pada Ma Ri. Soo Jung menjelaskan pada mereka bahwa setelah murid-murid dites, mereka sama sekali tidak mengerti pokok bahasan sehingga harus diajarkan lagi dari dasar agar mereka mengerti dan paham dasarnya. Tentu saja para guru juga mencemooh mereka. Seok Ho menelepon Soo Jung dan mengatakan agar tidak membiarkan murid kelas khusus pulang sampai mereka selesai mengerjakan soal matematika yang diberikannya. Murid kelas khusus mengerjakan soal matematika hingga malam. Mereka mengeluh dan mengeluh. Baek Hyun mengatakan pada mereka untuk berusaha keras mengerjakannya agar cepat selesai.
Ketika murid kelas khusus sedang berusaha keras mengerjakan soal matematika, Seok Ho pun bekerja keras membuat mantan guru matematikanya yang eksentrik bernama Cha Ki Bong, agar mau membantunya mengajar murid kelas khusus. Guru Cha menolak. Namun Seok Ho bersikeras.
Seok Ho: Kau telah menolong banyak anak-anak mengerti dengan metode mengajarmu. Aku salah satu dari anak-anak itu. Tolong ajari mereka.
Guru Cha: Anak-anak zaman sekarang tidak menyukai metode mengajarku.
Namun Seok Ho bersikeras bahwa anak-anak itu membutuhkan ajaran guru Cha. Masa tega sih, membiarkan anak yang tidak punya harapan seperti mereka? tanyanya. Akhirnya guru Cha bersedia mengajari anak-anak kelas khusus dan datang ke Byung Moon.
Sesampainya di kelas khusus, ia melihat kertas soal yang sudah dikerjakan murid kelas khusus dan membuangnya satu demi satu. Ia kemudian mengeluarkan kertas-kertas berdebu dan meminta mereka mengerjakannya. Ia tidak segan-segan memukul mereka apabila mereka protes, mengeluh atau berpose malas (seperti bertopang dagu). Setelah melihat hasil soal yang diberikannya, ia mengatakan bahwa mereka harus mengganti metode belajar mereka. Ia menyuruh mereka berpose seperti hendak bermain ping-pong.
Guru Cha: Matematika seperti olahraga. Biarkan jawaban-jawaban itu mengalir secara spontan dan otomatis.
Pihak yang melempar bola, bertindak sebagai pemberi pertanyaan, sedangkan pihak pemukul bola, bertindak sebagai penjawab pertanyaan. Lama kelamaan, mereka mulai terbiasa dan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan cepat.
Seok Ho mengumumkan pada murid kelas khusus bahwa selama 10 hari, mereka akan mengadakan camp pelatihan di sekolah. Di kamp pelatihan ini, selama 10 hari mereka menginap di sekolah dan tidak boleh pulang ke rumah. Mereka diperintahkan pulang untuk mengambil barang-barang mereka dan kembali ke sekolah lagi nanti sore.
Ketika Baek Hyun sampai di rumahnya untuk mengambil barang-barang keperluannya, neneknya mengatakan padanya bahwa seorang pengacara datang untuk membantu meteka mengurus masalah rumah.

Chan Doo pulang ke rumah dan menemui orang tuanya untuk memberitahukan bahwa ia ikut pelatihan di sekolah. Namun sebelum sempat mengatakannya, orang tuanya berkata bahwa ia akan disekolahkan di Amerika. Chan Doo menolak, tapi ayahnya bersikeras.
Ayah Chan Doo: Kau akan mendapatkan sekolah yang bagus di Amerika. Tidak ada alasan bagimu untuk tetap bersekolah di sini.

Bong Goo terjebak di restoran orang tuanya untuk membantu restoran mereka yang sedang dipenuhi pelanggan. Seok Ho menemui orang tuanya dan berkata bahwa Bong Goo mengikuti kelas khusus. Orang tua Bang Goo terkejut dan menjawab, "Kami tidak pernah memaksa Bong Goo untuk bersekolah atau belajar. Kami tidak pernah memarahi Bong Goo kalau nilainya jelek.". Namun karena orang tua Bong Goo mengetahui anaknya suka belajar, mereka mengizinkannya pergi. "Tahun depan kau bisa tetap membantu orang tuamu di restoran, namun sekarang adalah kesempatan terakhirnya untuk belajar dengan giat."
Kelima murid kelas khusus bermalam di sekolah.
Baek Hyun tidak bisa tidur dan teringat tentang permasalahan rumah. Ia keluar dari kelas ke halaman sekolah dan melihat Pul Ip duduk sendirian dekat tangga sambil mendengarkan musik.
Pul Ip: Aku tidak bisa tidur.
Baek Hyun: Ada sesuatu yang kau pikirkan?
Pul Ip: Aku ragu apakah bergabung dengan kelas khusus adalah keputusan yang baik atau buruk.
Baek Hyun: (Bercanda) Kurasa itu keputusan yang buruk.
Ia merebut mp3 Pul Ip dan bercanda dengannya. Tiba-tiba Hyun Jung datang.
Hyun Jung: Apa yang kalian lakukan di sini?
Karena merasa tidak enak pada Hyun Jung, Pul Ip segera meninggalkan mereka.
Seok Ho membangunkan murid-murid saat subuh (hari masih gelap) dan menyuruh mereka berlari mengelilingi lapangan. Setelah selesai, mereka berkumpul di kelas. Seok Ho menjelaskan tentang diagram pembagian waktu yang telah disusunnya agar proses belajar maksimal. Diagram itu menggambarkan bahwa waktu belajar mereka dalam satu hari adalah 14 jam. Saat makan bersama, terlihat bahwa sepertinya ada cinta segi empat diantara Baek Hyun, Pul Ip, Hyun Jung dan Chan Doo.
Saat pelajaran guru Cha, soal demi soal matematika diberikan, tak ada satu murid pun yang mendapat nilai baik. Guru Cha memukul dan memarahi mereka. Lama kelamaan mereka mulai kesal. Baek Hyun berteriak, "Memangnya kami kalkulator??"
Guru Cha: Benar, kalian adalah kalkulator. Kalian harus terus melakukan ini sampai kalian bisa secara otomatis melakukan perhitungan. Kalian seperti manusia kalkulator.
Baek Hyun kesal dan tidak sengaja mendorong meja hingga terjatuh.
Tiba-tiba ayah Chan Doo datang ditemani oleh polisi. Ia hendak menangkap Seok Ho atas tuduhan penipuan. Namun Chan Doo berteriak, "Baik, baik, aku pergi. Aku akan pergi ke Amerika!" dan membereskan barang-barangnya.
Seok Ho: Siapa yang menyuruh kau pergi? Sampai kalian berhasil diterima di Universitas Chun Ha, tidak boleh ada seorang pun yang meninggalkan kelas ini.

God of Study Episode 2

Episode Sebelumnya
Seok Ho: Di lantai 4 akan dibuka kelas khusus bagi 5 murid yang ingin berada di Universitas Chun Ha tahun depan. Kesempatan untuk mengubah hidup kalian ada didepan mata kalian. Belajar. Dan masuk Universitas Chun Ha!

Sinopsis/Rekap God of Study Episode 2
Baek Hyun: Sebagian besar murid yang bersekolah di Byung Moon adalah anak dari keluarga tidak mampu. Kami harus mancari uang sendiri untuk menghidupi keluarga kami. Kami terlalu sibuk hanya untuk bertahan hidup. Enyah kau dari sini!
Baek Hyun melempar bola basket ke jendela dan membuat jendela itu pecah. Anak-anak yang lain menyorakinya setuju.
Seok Ho pergi ke sebuah kelas yang tidak terpakai. Ia akan menggunakan kelas itu sebagai kelas khusus. Ia membersihkan kelas itu. Soo Jung memutuskan untuk membantunya bersih-bersih. Soo Jung ragu apakah akan ada anak yang mau bergabung dengan kelas khusus. Seok Ho mengajaknya bertaruh.
Seok Ho: Apabila aku berhasil membawa lima orang anak ke kelas khusus, kau harus membantuku di kelas khusus.

Pada saat pelajaran, para murid tidak ada yang memperhatikan guru yang mengajar. Mereka sibuk dengan diri mereka sendiri. Chan Doo sibuk menonton dance dari hp-nya, Bong Goo sibuk melawan rasa kantuknya, Pul Ip memikirkan kata-kata Seok Ho, Hyun Jung sibuk menggambar wajah Baek Hyun, dan Baek Hyun sibuk memikirkan bahwa ia dan neneknya akan diusir dari rumah mereka.
Seok Ho memulai proses merekrut murid-murid untuk kelas khususnya. Ia mulai membidik beberapa murid, dimulai dari Baek Hyun. Ketika sedang bekerja, Baek Hyun mendapat telp dari neneknya. Ternyata Seok Ho mendatangi neneknya dan berkata padanya bahwa Baek Hyun ikut ke kelas khusus dan akan belajar dengan sangat keras. Hal itu tentu membuat neneknya sangat senang dan bangga padany, tetapi membuat Baek Hyun luar biasa kesal. Neneknya bercerita pada Seok Ho bahwa mereka akan diusir dari rumah mereka. Seok Ho mencari cara untuk membantu mereka.
Bong Goo, seperti biasanya, membantu orang tuanya di restoran. Namun ia selalu menggunakan waktu senggangnya untuk membaca dan belajar. Mantan teman sekelas Bong Goo bersama orang tuanya datang berkunjung ke restorannya. Mereka mengatakan bahwa anak mereka akan berusaha yang terbaik pada ujian nanti.
Orang tua Bong Goo: Bong Goo masih bersekolah di Byung Moon. (Padahal orang lain pada pindah).
Orang tua teman Bong Goo: Ooh.. (Dengan ekspresi yang aneh)
Hal itu membuat Bong Goo malu walaupun orang tuanya cuek-cuek aja.

Disisi lain, orang tua Chan Doo dikunjungi oleh beberapa teman mereka. Teman orang tuanya bercerita tentang anak-anak mereka, namun orang tua Chan Doo hanya tertawa pahit dan merasa tidak nyaman. Chan Doo melihat mereka dari kejauhan dan merasa tidak nyaman juga.


Hyun Jung mencoba menelepon Baek Hyun, namun tidak pernah diangkat. Ia meminta Pul Ip menelepon Baek Hyun, dan Baek Hyun mengangkat telp Pul Ip. Membuat Hyun Jung begitu kesal. Seok Ho terus menerus melakukan pendekatan agresif pada Baek Hyun.
Pul Ip pulang ke rumahnya dan menemukan ibunya mabuk-mabukan. Ibunya berkata bahwa, istri kekasihnya datang dan membuat keributan dengannya. Ibunya menangis histeris. Pul Ip merasa sedih. Tiba-tiba Seok Ho datang ke bar-nya dan menasehatinya agar ia tidak menyesal kelak.

Seok Ho mendatangi Baek Hyun dan menawarkan akan membantunya mengenai masalah rumah, namun dengan syarat Baek Hyun harus masuk ke kelas khusus. Baek Hyung menolak. Ia merenung semalaman. Ia memutuskan untuk keluar dari sekolah dan bekerja. Ia ingin memberitahukan pada neneknya namun tidak jadi karena melihat neneknya membuatkan bekal makan siang untuknya.
Baek Hyun: Nenek... (Hendak menceritakan keputusannya)
Nenek: Ada apa?
Baek Hyun: Tidak, tidak apa-apa.
Hari itu, Baek Hyun tidak masuk sekolah. Ia bekerja sebagai mekanik di sebuah bengkel.
Chan Doo dan Bong Goo berpikir tentang teman-teman orang tua mereka yang kemarin datang berkunjung. Dalam hati, mereka mulai merasakan keinginan untuk mengubah hidup mereka.

Pada saat makan siang, Baek Hyun membuka bekal neneknya dan menemukan sepucuk surat. "Cucuku Baek Hyun. Ibumu pasti akan membuatkan bekal makan siang yang lebih baik dan lebih bagus dari ini. Aku minta maaf. Mungkin nasi ini tidak enak, tapi makanlah agar kau tetap sehat. Nenek menyayangi Baek Hyun." Baek Hyun menangis. Ia teringat masa kecilnya dimana neneknya selalu menemaninya dan selalu ada untuknya. Tiba-tiba telepon berdering. Seok Ho menelepon dan bilang padanya untuk membantu neneknya. Baek Hyun datang dan melihat neneknya menarik gerobak yang berisi barang-barang mereka. Ternyata mereka harus pindah hari ini. Baeok Hyun hendak berlari membantu neneknya, tapi dihalangi oleh Seok Ho.
Seok Ho: apa kau mau nenekmu melihatmu seperti ini? Dengan baju mekanik dan bolos dari sekolah?
Baek Hyun: Lalu apa? Apa yang harus aku lakukan?
Seok Ho: Ini belum terlambat. (Seok Ho lalu memberikannya baju untuk dipakai).
Hari terakhir perekrutan murid kelas khusus.
Pul Ip berpikir. Berpikir tentang kelasnya, teman-temannya... dan ibunya. Ia menetapkan hatinya. Ia berdiri dan berkata pada gurunya bahwa ia akan bergabung dengan kelas khusus. Melihat itu, Chan Doo dan Bong Goo terkejut dan ikut berdiri.
Pul Ip datang ke kelas khusus, diikuti oleh Chan Doo dan Bong Goo. Ma Ri dan seorang guru datang ke kelas khusus. Dari lima murid yang menjadi taget, yang ingin masuk kelas khusus ternyata hanya tiga orang.
Seok Ho: Aku minta maaf. Kelas khusus Universitas Chan Ho sepertinya tidak akan ada.
Baek Hyun: Kata siapa?
Baek Hyun tiba-tiba muncul dengan terengah-engah. Hyun Jung mengikutinya. Lima orang murid kelas khusus telah terkumpul.

God of Study Episode 1


Sinopsis/Rekap God of Study Episode 1
SMU Byung Moon, adalah sebuah SMU yang terkenal sebagai SMU yang penuh dengan anak-anak bodoh, bermasalah dan pembuat onar. Setengah dari murid SMU itu di-drop out. SMU itu mengalami masalah finansial dan terancam tutup. Pemimpin SMU Byung Moon, Jang Pil Gyu, sedang koma di rumah sakit dan putrinya, Jang Ma Ri, yang mengantikan kedudukannya untuk mengelola SMU itu. Pengacara Kang Seok Ho ditawarkan untuk menyelesaikan kasus itu dan ia menerimanya.

Seorang pemuda kemudian memasuki ruangan untuk mengantarkan mie pesanan Kang Seok Ho. Ia meminta pemuda pengantar itu untuk mengirimkan 1 mie lagi untuk temannya, namun pemuda itu menolak. Kang Seok Ho menasehati pemuda itu habis-habisan.
Pemuda Pengantar: Kau hanya memesan 1, aku tidak bisa mengantarkan pesanan yang hanya 1 buah.
Kang Seok Ho: Kenapa tidak bisa? Tugasmu mengantarkan pesanan kan? Mau pesanannya 1 atau 2, kau harus tetap bertanggung jawab mengantar pesanan itu.
Keesokan harinya, ketika Kang Seok Ho hendak menuju SMU Byung Moon, ia bertemu lagi dengan pemuda pengantar mie. Pemuda itu menantangnya balapan motor dan Seok Ho menerima tantangan itu. Ketika sedang kebut-kebutan, pemuda itu ditilang oleh polisi sementara Seok Ho berhasil kabur. Tiba-tiba sebuah kertas menutupi helmnya dan ia nyaris menabrak. Ia berhenti dan melihat kertas itu. Ternyata kertas ulangan seorang siswa: Matematika, Gil Pul Ip, Nilai: 25.
Ketika direktur (putri pemimpin SMU Byung Moon) mengumumkan bahwa kemungkinan sekolah itu akan ditutup, para guru menjadi panik. Namun mereka hanya memikirkan diri mereka sendiri dan takut menjadi pengangguran. Hanya Han Soo Jung-lah guru yang mengkhawatirkan nasib murid-muridnya.
Guru-guru: Apa yang akan terjadi dengan sekolah kami? Apa kami akan kehilangan pekerjaan kami? Apa yang akan kita lakukan? Kenapa kau lakukan ini pada kami? Ini semua tidak boleh terjadi! Bla, bla, bla...
Guru Han Soo Jung: Bagaimana dengan murid-murid kami? Apa mereka akan dipindahkan ke sekolah lain? Kita harus memperjuangkan nasib murid-murid.

Kang Seok Ho berkeliling SMU itu dan ia hanya bisa menghela napas panjang melihat tingkah dan kelakuan para muridnya. Tiba-tiba ia seperti melihat bayangan memori di kepalanya. Ia melihat bayangan beberapa pemuda berkelahi (sepertinya ia teringat pengalamannya sendiri). Para penduduk di lingkungan sekitar terus menerus complain tentang para murid.
Penduduk: Bagaimana bisa mereka disebut pelajar? Aku harus pindah dari sini. SMU Byung Moon hanya bisa membuat kepalaku pusing! Pergi dari sini!
Kang Seok Ho teringat masa lalunya lagi (Seorang wanita berkata, "Kita tidak boleh mencampakkan Seok Ho" dan ia teringat dirinya berkelahi). Kemudian ia bertekad akan memperjuangkan nasib para murid SMU itu.
Scene berpindah ke pemuda pengantar mie yang ternyata bernama Hwang Baek Hyun. Baek Hyun hidup bersama neneknya karena orang tuanya sudah meninggal. Ia terlalu sibuk untuk menghidupi diri dan neneknya sehingga tidak terpikir untk belajar. Ketika ia pulang, ia melihat neneknya sedang berbicara dengan seorang pria. Pria itu menyuruh neneknya pindah.
Baek Hyun: Nenek!
Nenek: Tidak apa-apa. Aku bisa mencari tempat tinggal yang lain.
Baek Hyun: Kenapa kau lakukan itu pada kami? Kenapa kami harus pindah?
Baek Hyun tinggal bersama neneknya. Mereka hidup miskin, namun neneknya ingin Baek Hyun tetap bersekolah walaupun mereka harus menggunakan uang mereka hanya untuk bersekolah tetapi tinggal di tempat yang tidak layak.
Baek Hyun: Walaupun sedikit lebih mahal, seharusnya kita tinggal di tempat yang lebih aman.
Nenek: Tenang saja. Aku bisa mencari tempat yang lain. Untuk apa ayam ini? (menunjuk ayam goreng)
Baek Hyun: Nenek kan suka ayam.
Nenek: Kenapa kau pakai uang untuk membeli ini?
Baek Hyun: Nenek bilang aku bisa memakai uang yang nenek berikan.
Nenek: Aku bilang uang itu kau gunakan untuk membeli keperluan sekolah.
Baek Hyun: Aku membeli ayam itu dengan uang yang tersisa, Nek.
Nenek: Baek Hyun, belajar yang giat. Kau harus masuk ke perguruan tinggi yang bagus agar aku bisa menghadapi kedua orang tuamu ketika aku menyusul mereka ke surga kelak. Luar biasa sekali kalau kau bisa diterima di Universitas Chun Ha.
Oh Bong Goo adalah putra seorang pemilik restoran. Ia adalah satu-satunya murid SMU Byung Moon yang punya keinginan untuk belajar walaupun sepertinya selalu gagal. Orang tuanya sendiri menganggap belajar bukanlah hal penting.
Ayah Bong Goo: Orang yang rajin belajar juga belum tentu mudah mencari pekerjaan. Restoran kita cukup baik. Kau tinggal meneruskan usaha kita saja.
Hong Chan Doo adalah anak dari orang tua yang kaya. Namun Chan Doo sama sekali tidak punya motivasi dan keinginan untuk belajar. Chan Doo senang bermain musik. Ia menyukai dance dan bermain gitar. Ayahnya melarangnya untuk bermain musik dan memaksanya belajar.
Gil Pul Ip adalah putri seorang wanita pemilik bar. Ibunya selalu 'bermain' dengan para pria. Pul Ip juga punya keinginan untuk belajar, namun kondisi rumahnya tidak memungkinkan ia untuk belajar.
 Na Hyun Jung adalah putri dari keluarga berada. Hyun Jung menyukai Baek Hyun dan selalu memberikannya sesuatu untuk menarik hatinya. Namun ia hanya bertepuk sebelah tangan.
Keesokan harinya, Seok Ho menemui Jang Ma Ri.
Seok Ho: Beri aku waktu satu tahun, aku akan menghidupkan kembali SMU Byung Moon.
Ma Ri: Apa rencanamu untuk satu tahun itu?
Seok Ho: Membuat beberapa murid diterima di Universitas Chun Ha.
Ma Ri: Apa?! Maksudmu Universitas Nasional Chun Ha?!
Seok Ho: Benar.
Ma Ri: Universitas yang SMU dengan para muridnya sangat pintar juga belum tentu diterima? Universitas Chun Ha yang itu?
Seok Ho: Jika nantinya SMU Byung Moon bisa memasukkan beberapa muridnya ke Universitas Chun Ha, reputasi Byung Moon pasti akan meningkat.
Ma Ri: (Tertawa) Sepertinya kau belum selesai mempelajari latar belakang SMU ini. Belum pernah ada seorang murid pun yang masuk ke universitas itu.
Seok Ho: Masih ada kemungkinan itu.
Ma Ri: Bagaimana caranya?
Seok Ho: Nanti akan aku jelaskan saat rapat, asal kau menandatangi perjanjian bahwa sekolah akan tetap buka tahun-tahun kemudian.
Ma Ri: Baiklah.
Pada saat rapat, guru-guru meributkan rencana yang dibuat Seok Ho.
Guru: Apa kau sudah gila? Anak-anak di sini tidak pintar. Para murid tidak memperhatikan guru yang mengajar. Itu hanya membuang-buang tenaga saja. Ujung-ujungnya membuat para guru jadi gila.
Seok Ho: Dengan kata lain, kau bilang para murid di sini bodoh? Lalu, apa para murid di lingkungan yang kaya itu pintar? Apa karena orang tua mereka sadar pentingnya pendidikan lalu mengirim mereka ke sekolah? Bukan itu masalahnya. Semua anak pada dasarnya sama. Perbedaannya hanya ada pada kesempatan yang mereka miliki untuk mendapat hasil yang baik. Jika mereka diajari dengan cara yang benar, para murid itu pasti bisa masuk Universitas Chun Ha.
Guru: Apa dengan memasukkan satu atau dua murid ke Chun Ha lantas orang tua akan menyekolahkan anak mereka di sini.
Seok Ho: Ya, satu atau dua orang murid yang masuk Chun Ha tidak akan membuat orang tua menyekolahkan anaknya di sini. Karena itu aku akan memasukkan 5 orang murid ke Chun Ha. 5 murid tahun itu, 10 murid tahun depan. Jika kita dengan stabil meningkatkan jumlah murid yang diterima, maka dalam waktu 5 tahun, kita bisa memasukkan 100 murid.
Tentu saja perkataannya itu membuat guru-guru terkejut sekaligus tertawa. Namun apa boleh buat, para guru menerimanya karena takut sekolah akan ditutup.
Mari mengajukan 2 syarat. Pertama, dalam waktu 3 hari, Seok Ho harus mengumpulkan 5 orang murid. Kedua, ia harus meningkatkan nilai mereka saat ujian. Jika ia gagal, ia harus meninggalkan Byung Moon.
Kang Seok Ho mengumumkan di depan para murid. Melihat para murid ribut sendiri dan tidak memperhatikannya, ia hanya diam di panggung. Lama kelamaan, para murid diam dan menatapnya dengan bingung.
Murid: Cepat bicara agar kami bisa cepat pergi. Apa kau demam panggung, hah?
Seok Ho diam beberapa saat, lalu berkata: Anak-anak bodoh idiot. Orang bodoh selama hidupnya hanya akan diinjak-injak oleh orang lain.
Kata-katanya itu membuat para murid marah dan berteriak mengajaknya berkelahi.
Seok Ho: (Berteriak) Tutup mulut kalian dan dengarkan aku bicara!
Para murid terdiam.
Seok Ho: Selama hidup, diinjak-injak.. Apa kalian tahu rasanya dikalahkan? Dibodohi oleh mereka. Kalian akan hidup dengan dibodohi orang lain, sampai kalian mati. Di masyarakat, ada aturan. Kalian tidak punya pilihan selain hidup dengan aturan itu. Siapa yang membuat aturan itu? Orang-orang pintar. Aturan hukum, pendidikan, pajak, finansial. Semua itu dibuat oleh orang pintar untuk kepentingan mereka dan untuk membuat hidup mereka lebih baik. Tapi, aturan itu tidak menguntungkan bagi mereka yang tidak pandai. Bagi para murid Byung Moon yang tidak ingin menggunakan kepalanya, akan menghabiskan sisa hidup dengan dimanfaatkan oleh orang pintar. Jika kalian tidak ingin dimanfaatkan oleh orang-orang pintar itu, jika kalian tidak ingin dibodohi dan dikalahkan oleh mereka, hanya ada satu jalan. Belajar. Hanya belajar. Belajar yang rajin. Belajar sampai kalian merasa akan mati, lalu masuk ke Universitas Chun Ha.
Tiba sebuah bola basket melayang dan hampir mengenai Seok Ho. Ternyata Baek Hyun yang melempar bola itu.
Seok Ho: Pemuda pengantar mie?
Baek Hyun: Universitas Chun Ha? Kau benar-benar lucu. Apa kau lulusan Chun Ha? Apa Chun Ha bisa memberimu makan? Apa kau begitu menyukai Chun Ha?
Seok Ho: Aku bukan lulusan Universitas Chun Ha. (Murid-murid langsung menyorakinya) Aku tidak menyukai Chun Ha. Orang-orang yang lulus dari Chun Ha bertingkah sombong dan angkuh. Mereka membuatku muak. Tapi itu berbeda untuk kalian. Sampah seperti kalian hanya ada satu jalan untuk diterima di masyarakat, yaitu masuk Universitas Chun Ha.
Baek Hyun: Sampah?? (Ia maju untuk menyerang Seok Ho, tapi dihalangi oleh teman-temannya)
Seok Ho: Di lantai 4 akan dibuka kelas khusus bagi 5 murid yang ingin berada di Universitas Chun Ha tahun depan. Kesempatan untuk mengubah hidup kalian ada didepan mata kalian. Belajar. Dan masuk Universitas Chun Ha!